Mazhab Tentang Perbuatan Allah

by Jhon Lennon 31 views

Guys, pernah kepikiran nggak sih, gimana sih pandangan berbagai mazhab Islam soal perbuatan Allah? Ini topik yang keren banget dan sering jadi bahan diskusi seru di kalangan ilmuwan kalam. Intinya, kita mau bahas apakah perbuatan Allah itu punya tujuan, punya hikmah, atau justru bebas begitu saja. Yuk, kita bedah satu-satu biar makin paham!

Mazhab Asy'ariyah: Allah Punya Kehendak Mutlak

Nah, buat kalian yang suka sama konsep kehendak bebas dan kekuasaan mutlak, mazhab Asy'ariyah ini cocok banget buat dibahas. Para pengikut Asy'ariyah itu yakin banget kalau Allah itu punya kehendak yang nggak terbatas. Apa pun yang Allah perbuat, itu murni atas kehendak-Nya sendiri. Nggak ada yang bisa membatasi atau memaksa Allah untuk melakukan sesuatu, guys. Ini yang mereka sebut dengan iradah ilahiyyah (kehendak Allah) yang mutlak. Jadi, kalau ada sesuatu terjadi, baik itu baik atau buruk menurut pandangan kita, itu semua sudah jadi bagian dari rencana dan kehendak Allah. Nggak perlu kita pusing-pusing mikirin kenapa, karena emang Allah yang berkehendak. Pokoknya, semua perbuatan Allah itu pasti ada hikmahnya, meskipun kita nggak selalu paham. Mereka berargumen kalau mensyaratkan hikmah pada setiap perbuatan Allah itu sama aja kayak membatasi kekuasaan-Nya. Bayangin aja, kalau Allah dipaksa harus melakukan sesuatu yang punya hikmah, berarti kan ada sesuatu di luar Allah yang jadi patokan buat Allah, nah itu nggak mungkin, guys. Kekuasaan Allah itu pokoknya nggak ada tandingannya. Kalau ada yang bilang Allah wajib berbuat baik atau wajib adil, itu berarti kita udah menyamakan Allah dengan makhluk, padahal Allah itu mutlak berbeda dari ciptaan-Nya. Jadi, intinya, perbuatan Allah itu bukan karena kewajiban, tapi murni karena pilihan dan kehendak-Nya sendiri. Nggak ada yang bisa menyalahkan atau menuntut Allah untuk berbuat sesuatu. Semua yang terjadi, baik itu kebaikan atau keburukan, semua itu berasal dari Allah dan ada dalam kekuasaan-Nya yang tak terbatas. Ini yang bikin ajaran Asy'ariyah tuh unik dan jadi pegangan banyak umat Muslim.

Mazhab Mu'tazilah: Allah Harus Berbuat yang Terbaik

Lain lagi ceritanya sama mazhab Mu'tazilah. Kalau Asy'ariyah ngomongin kehendak mutlak, Mu'tazilah ini lebih menekankan pada aspek keadilan dan kebijaksanaan Allah. Mereka itu percaya banget kalau Allah itu adil banget dan pasti akan selalu berbuat yang terbaik buat hamba-Nya. Jadi, perbuatan Allah itu nggak bisa sembarangan, guys. Pasti ada tujuan dan hikmahnya yang jelas dan logis. Mereka berpendapat kalau Allah itu wajib berbuat yang terbaik (al-ashlah) dan wajib berbuat adil. Kenapa wajib? Soalnya, kalau Allah sampai berbuat nggak adil atau nggak melakukan yang terbaik, itu berarti Allah itu nggak sempurna, kan? Nah, ini bertentangan banget sama sifat kesempurnaan Allah yang mereka yakini. Jadi, menurut Mu'tazilah, Allah itu nggak mungkin berbuat zalim atau berbuat sesuatu yang merugikan hamba-Nya tanpa alasan yang jelas. Semua perintah dan larangan Allah itu tujuannya juga baik, demi kebaikan umat manusia. Kalau ada kejadian buruk yang menimpa manusia, itu bukan karena Allah mau bikin susah, tapi bisa jadi karena ulah manusia sendiri atau memang ada hikmah tersembunyi yang bikin manusia jadi lebih baik. Mereka itu pokoknya ngotot kalau akal manusia itu bisa banget memahami keadilan Allah. Jadi, kita bisa pakai akal kita buat nentuin mana yang baik dan mana yang buruk, dan kita bisa yakin kalau Allah itu nggak akan melakukan hal yang buruk. Konsep keadilan ini penting banget buat Mu'tazilah, sampai-sampai mereka bilang kalau Allah itu nggak bisa ngasih beban di luar kemampuan hamba-Nya dan pasti akan ngasih pahala buat kebaikan dan hukuman buat keburukan. Jadi, intinya, perbuatan Allah itu terikat sama prinsip keadilan dan kebijaksanaan-Nya. Nggak bisa Allah sembarangan, tapi harus selalu berbuat yang terbaik dan paling adil buat seluruh ciptaan-Nya. Ini yang bikin Mu'tazilah punya pandangan yang agak beda, tapi tetep menarik buat dipelajari, guys.

Perbandingan dan Relevansi di Masa Kini

Nah, gimana guys, udah mulai kebayang kan bedanya pandangan Asy'ariyah dan Mu'tazilah soal perbuatan Allah? Keduanya punya argumen yang kuat dan logis dari sudut pandang masing-masing. Asy'ariyah menekankan kekuasaan dan kehendak mutlak Allah, sementara Mu'tazilah menekankan keadilan dan kebijaksanaan Allah. Keduanya sama-sama berusaha memahami hakikat perbuatan Ilahi sesuai dengan pemahaman mereka tentang sifat-sifat Allah.

Terus, relevansinya di masa kini gimana? Di zaman sekarang yang serba cepat dan penuh ketidakpastian, pemahaman tentang perbuatan Allah ini penting banget lho. Kalau kita lagi ngalamin musibah atau kesulitan, kita bisa inget kalau di balik semua itu mungkin ada hikmah yang nggak kita lihat sekarang. Ini bisa jadi sumber ketenangan dan kesabaran. Di sisi lain, kita juga nggak boleh pasrah aja. Kita tetap harus berusaha berbuat baik dan adil, karena itu juga bagian dari perintah Allah dan cerminan dari sifat-sifat-Nya yang mulia. Jadi, kita bisa ambil hikmah dari kedua pandangan ini. Kita percaya kalau Allah itu Maha Kuasa, tapi kita juga yakin kalau Allah itu Maha Adil dan Maha Bijaksana. Keduanya nggak saling bertentangan kalau kita pahami dengan benar. Dengan memahami perdebatan mazhab ini, kita jadi makin kaya wawasan dan bisa lebih bijak dalam menyikapi setiap kejadian. Pokoknya, jangan pernah berhenti belajar dan bertanya, guys! Semakin kita belajar, semakin luas pandangan kita tentang kebesaran dan kesempurnaan Allah. Mantap kan?